Gas rumah kaca sangat penting untuk kehidupan di Bumi; Namun, karena emisi gas yang terus menerus seperti karbon dioksida atau metana, iklim berubah banyak di seluruh planet. Untuk mencoba agar tetap terkendali, berbagai organisme menyimpan catatan data atmosfer yang membantu ahli meteorologi membuat prediksi yang semakin akurat, misalnya Indeks Gas Rumah Kaca NOAA, yang didasarkan pada data atmosfer, berfungsi untuk mengetahui apa yang terjadi pada cuaca saat ini. .
Dan yang terjadi tidak baik: gas rumah kaca telah meningkat 40% antara tahun 1990 dan 2016.
Apa efek rumah kaca?
Efek rumah kaca adalah kenaikan suhu sebagai akibat dari konsentrasi gas yaitu uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (NOx), ozon (O3) dan klorofluorokarbon (CFC).
Ketika sinar matahari mencapai bumi, mereka dengan cepat memanaskan tanah, karena atmosfer sangat transparan untuk cahaya tampak tetapi lebih sedikit untuk radiasi infra merah. Begitu mereka menyentuh permukaan bumi, mereka berhasil memancarkan sinar infra merah yang sebagian besar diserap oleh atmosfer.
Meskipun jumlah energi yang dipancarkan ke luar angkasa sama dengan energi yang diserap, permukaan bumi harus mencapai suhu di mana kedua aliran itu seimbang, yaitu rata-rata 15ºC.
Jika efek ini tidak terjadi, kita akan memiliki suhu terestrial rata-rata -18ºC. Tapi Jika konsentrasi gas rumah kaca terus meningkat, konsekuensi perubahan iklim bisa sangat merusak, karena suhu rata-rata hanya akan naik. Sayangnya, justru itulah yang terjadi.
Apa efek dari pemanasan global?
Efek pemanasan global banyak dan beragam, di antaranya kita temukan:
- Temperatur lebih hangat
- Penyakit menyebar
- Badai yang lebih hebat
- Gelombang panas yang lebih kuat
- Lelehkan
- Punahnya spesies hewan dan tumbuhan
- Naiknya permukaan laut
- Badai paling berbahaya
Untuk informasi lebih lanjut, klik di sini.