Pada saat yang sama ketika manusia, serta hewan, berusaha untuk mempertahankan diri dari konsekuensi hidup di iklim yang semakin panas dan kering, makhluk tumbuhan mereka juga mencoba beradaptasi untuk situasi baru ini.
Investigasi yang dipublikasikan di »Global Chamge Biology», dilakukan oleh University of Liverpool dengan kolaborasi University of Syracusa (berlokasi di Amerika Serikat), menjelaskan bagaimana adaptasi tanaman terhadap perubahan iklim.
Selama 15 tahun terakhir, mereka telah mempelajari berbagai respons terhadap berbagai kemungkinan skenario iklim yang memiliki rangkaian tanaman dari padang rumput yang terletak sangat dekat dengan kota Buxton di Inggris, seperti kekeringan yang sangat hebat atau curah hujan yang melimpah. Hasilnya sangat aneh, karena mereka menemukan perubahan ini mereka telah mengubah DNA tumbuhan, sesuatu yang oleh para ahli disebut "penyelamatan evolusioner."
Raj Whitlock, Ph.D. dan Profesor Ekologi di Liverpool University Institute for Integrative Biology, mengatakan bahwa fakta bahwa perubahan iklim telah menyebabkan perubahan dalam keragaman genetik makhluk hidup hanya dalam 15 tahun yang lalu menjadikannya sesuatu yang menakjubkan, karena biasanya tanaman membutuhkan waktu lebih lama untuk beradaptasi untuk perubahan iklim. Dengan demikian, ini bisa menjelaskan ketahanan tanaman yang dipelajari ketika mereka dipaksa untuk tumbuh di bawah kondisi lingkungan tertentu.
Penelitian ini dilakukan di Buxton Climate Change Impacts Laboratory (BCCIL), di lereng bukit memanipulasi cuaca secara eksperimental sejak 1993 untuk melihat bagaimana tanaman bereaksi.
Meskipun eksperimen ini sangat menarik, perubahan iklim akan menjadi tantangan yang sangat penting bagi kebanyakan makhluk tumbuhan, yang saat ini sudah mencoba beradaptasi dengan iklim yang semakin berubah.