Tidak ada yang mengharapkannya, tetapi itulah kesimpulan dari sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances: pemanasan global bisa mengurangi ukuran mamalia, seperti yang telah terjadi sekitar 56 juta tahun yang lalu, sekitar 10 juta tahun setelah dinosaurus punah.
Pada waktu itu, Suhu bumi meningkat antara 5 dan 8 derajat Celcius dalam 10.000 tahun, dan tetap tinggi selama 170.000 tahun sebelum kembali normal.
Contoh "dwarfing" ditemukan di Sifrhippus, yang merupakan equid pertama. Hewan ini menyusut setidaknya 30% selama 130.000 tahun pertama pemanasan. Saat suhu planet Bumi kembali normal, ukuran tubuhnya tumbuh 76%. Tapi dia bukan satu-satunya.
Peneliti telah membuktikannya pola ini dipertahankan bahkan dalam acara di mana pemanasannya tidak terlalu bagus, seperti yang dialami planet saat ini. Itulah sebabnya peneliti Abigail D'Ambrosia dari Universitas New Hampshire mengatakan bahwa "sayangnya, hari ini adalah eksperimen yang hebat." Pertanyaannya, kenapa?
Di daerah dengan iklim yang lebih hangat, mamalia cenderung lebih kecil daripada di daerah yang lebih dingin. D'Ambrosia menjelaskan itu ketika suhu tinggi, ukuran yang lebih kecil lebih efisien untuk tubuh, karena dapat mendinginkan dirinya sendiri dengan lebih baik.
Meskipun ada alasan lain mengapa hewan bisa menjadi kecil, seperti kekurangan makanan atau air, suhu merupakan penyebab yang mempengaruhi semua makhluk hidup. Jadi, menurut penelitian, di masa depan bisa jadi banyak spesies yang kita kenal sekarang akan lebih kecil dari yang ada sekarang.
Anda dapat membaca studi lengkapnya di sini (Ini dalam bahasa Inggris).