Ketika kita memikirkan NASA, pesawat ruang angkasa, astronot, satelit Hubble yang mengirimkan gambar spektakuler dari alam semesta, planet dan bintang untuk dijelajahi, biasanya muncul di pikiran,… singkatnya, orang dan benda yang ada di luar Bumi. Namun, dia juga berdedikasi untuk mempelajari berbagai wilayah di dunia yang kita sebut rumah ini.
Pada akhir Januari, para ilmuwan dari NASA, USGS Hawaiian Volcan Observatory (HVO), Taman Nasional Gunung Api Hawaii, dan beberapa universitas meluncurkan kampanye enam minggu untuk mempelajari hubungan antara gas vulkanik dan emisi termal, serta aliran lava, anomali termal, dan proses vulkanik aktif lainnya untuk mempelajari cara mengurangi bahaya gunung berapi saat meletus.
Salah satu gunung berapi yang akan mereka pelajari adalah Kilauea, salah satu yang paling aktif di Bumi. Para ilmuwan akan terbang pada ketinggian 19.800 meter di pesawat ER-2, di dalamnya terdapat serangkaian instrumen yang dirancang untuk mengukur pantulan sinar matahari dan radiasi termal yang dipancarkan di ratusan saluran berbeda.
semua Data tersebut akan membantu peneliti untuk mempelajari lebih lanjut tentang komposisi permukaan bumi, jenis gas dan temperatur., yang pada gilirannya akan berfungsi untuk memahami lingkungan tempat kita hidup.
Mengapa penting untuk mempelajari gunung berapi?
Saat gunung berapi meletus, ia mengeluarkan lahar, abu vulkanik, dan gas yang berasal dari bagian dalam planet bumi. Zat-zat ini sangat berbahaya bagi manusia, karena dapat menyebabkan gangguan pernapasan bahkan kematian.
Untuk alasan ini, mempelajari gunung berapi adalah yang paling penting, karena ini akan memungkinkan tindakan yang lebih efektif diambil untuk melindungi orang-orang yang tinggal di dekat salah satu gunung tersebut.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak, klik di sini.